![]() |
| Faris Dedi Setiawan Bersama Bapak Dr. Amril Muhammad SE.M.Pd Sekertaris Jendral Asosiasi Cerdas Istimewa Bakat Istimewa Nasional CIBI |
Assalamu'alaykum wa barakatullahi wa barakatuh,
Kepada Bapak/Ibu Guru dan Para Wali Murid SMPN 6 Palopo yang
saya muliakan,
Perkenalkan, saya Faris Dedi Setiawan, seorang praktisi
teknologi yang mendedikasikan diri pada khidmah (pelayanan)
di dunia pendidikan.
Saat putra-putri kita melangkah dari bangku SD ke SMP, dunia
mereka berubah. Mereka bukan lagi anak kecil. Mereka adalah remaja awal yang
sedang giat mencari jati diri, dan "arena" utama mereka kini adalah
media sosial (Instagram, TikTok, WhatsApp Group).
Tantangan digital kita sebagai pendidik (guru di sekolah,
orang tua di rumah) pun ikut bergeser. Jika dulu kita khawatir anak
kecanduan game, kini kita dihadapkan pada dua "monster"
baru yang lebih berbahaya: Cyberbullying (Perundungan Siber)
dan Jejak Digital Permanen.
Anak-anak kita adalah amanah. Mari kita bangun
"benteng digital" bersama untuk melindungi mereka.
Monster #1: Cyberbullying (Perundungan Siber) Di
usia SMP, validasi dari teman sebaya adalah segalanya. Dulu, bullying (perundungan)
berhenti di gerbang sekolah. Sekarang, ia bisa mengikuti anak kita sampai ke
kamar tidur melalui layar HP, 24 jam sehari. Ejekan di grup WA, komentar jahat
di foto Instagram, atau video TikTok yang mempermalukan bisa berdampak masif pada
kesehatan mental remaja.
Monster #2: Jejak Digital Permanen Remaja
seringkali bertindak impulsif. Mereka belum paham bahwa apa yang mereka unggah
hari ini (foto yang tidak pantas, komentar kasar, status "alay")
akan tersimpan selamanya di internet. Jejak digital negatif
yang dibuat di usia 13 tahun bisa menghancurkan peluang mereka saat mendaftar
SMA favorit atau beasiswa di kemudian hari.
Membangun Benteng Digital Bersama: Peran Guru & Orang
Tua
Ini adalah tugas bersama. Berikut 3 langkah praktis yang
bisa kita lakukan:
1. Guru: Jadikan Kelas Ruang Diskusi, Bukan Menghakimi Para
guru di SMPN 6 Palopo adalah garda terdepan. Siswa lebih banyak menghabiskan
waktu dengan guru.
- Buka
Ruang Aman: Alokasikan 10 menit (misalnya saat jam wali kelas)
untuk berdiskusi santai tentang "Apa hal paling tidak enak yang kamu
lihat di medsos minggu ini?". Jadilah pendengar yang tidak langsung
menghakimi.
- Ajarkan
"Amanah Jari": Tanamkan konsep bahwa setiap
ketikan adalah cerminan akhlak. Ajarkan bahwa men-screenshot obrolan
pribadi teman dan menyebarnya adalah bentuk khianat (melanggar
amanah).
2. Orang Tua: Jadilah "Teman" Digital, Bukan
"Polisi" Di rumah, peran kita adalah sebagai coach (pembimbing).
- Follow Akun
Mereka: "Temani" mereka di dunia maya. Follow akun
IG atau TikTok mereka. Berikan komentar positif, like postingan
prestasi mereka. Ini menunjukkan Anda hadir.
- Ajarkan
"Filter Privasi": Beri pemahaman, bukan larangan.
"Nak, foto ini bagus, tapi jangan di-posting ya, ini privasi
keluarga." atau "Akunnya jangan dibuka untuk umum (public), di-private saja
ya, biar aman."
3. Bersama: Siapkan SOP "Tanggap Darurat" Jika cyberbullying sudah
terjadi (misal, anak kita menjadi korban), jangan panik.
- Dengarkan
& Validasi: Peluk anak kita. Katakan, "Ini bukan
salahmu. Ayah/Bunda/Bapak/Ibu Guru ada di sini."
- Simpan
Bukti (Screenshot): Ambil tangkapan layar dari bullying tersebut
sebagai bukti.
- Blokir
& Laporkan: Segera blokir pelaku dan laporkan ke pihak
sekolah (Guru BK/Wali Kelas) agar bisa ditangani bersama. Jangan dibalas
dengan kemarahan.
Penutup: Mendidik anak di usia SMP adalah
mendidik mereka tentang tanggung jawab. Ikhtiar kita
di SMPN 6 Palopo bukan lagi sekadar mengajari mereka IPTEK, tapi juga IMTAK
(Iman dan Taqwa) dalam menggunakan IPTEK tersebut.
Semoga Allah SWT membimbing kita semua untuk menjaga amanah
generasi penerus ini.
Wassalamu'alaykum wa barakatullahi wa barakatuh.
.
Tentang Penulis:
Faris Dedi Setiawan adalah Pakar Keamanan Siber,
Google Developer Expert, dan Founder dari Whitecyber. Beliau
mendedikasikan keahliannya untuk khidmah (melayani) dunia
pendidikan di Indonesia dengan berlandaskan nilai-nilai amanah dan integritas.


.jpg)


